Promediajambi.com

promediajambi.com,- Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald Trump baru-baru ini memberikan tanggapan mengenai kemunculan perusahaan kecerdasan buatan asal China, DeepSeek AI pada selasa, 28 Januari 2025.  Kebangkitan DeepSeek telah menyebabkan sejumlah perusahaan teknologi besar di AS mengalami penurunan nilai saham.

Dalam pernyataan nya, Trump menekankan bahwa situasi ini menunjukkan adanya persaingan ketat dari China.  Ia menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi di AS harus berupaya untuk bersaing sacara efektif.

Peluncuran DeepSeek, AI dari perusahaan China, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu fokus untuk bersaing demi mencapai kemenangan" - Ujar Trump, dikutip dari The Guardian.

Trump juga mencatat bahwa upaya DeepSeek dalam mengembangkan teknologi AI yang lebih efisien dapat memiliki dampak positif di masa depan.  DeepSeek mampu memberikan performa setara dengan model AI lainnya namun dengan penggunaan sumber daya yang jauh lebih sedikit.

"Itu adalah hal yang baik karena tidak memerlukan banyak biaya. Saya melihatnya sebagai suatu aset,"- Tambahnya.

Setelah pernyataan tersebut, indeks Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi dibuka lebih tinggi, dengan Nvidia pulih sedikit dari penurunan 17% pada hari Senin dan naik 9%.  Alphabet, pemilik Google, mengalami kenaikan 1,7%, sementara Microsoft naik 2,9%.

DeepSeek AI memiliki kemampuan analisis data yang luas dan dapat menangani data kompleks, memberikan keunggulan signifikan dibandingkan ChatGPT.  Beberapa keunggulan DeepSeek AI meliputi:

> Analisis Data: Mampu menganalisis data besar dan kompleks serta mengidentifikasi pola dan tren yang tidak terlihat oleh manusia.

> Pengenalan Pola: Dapat mengenali pola dalam berbagai jenis data seperti perilaku dan keuangan.

> Prediksi: Mampu membuat prediksi mengenai kejadian di masa depan berdasarkan data yang ada.

> Klasifikasi: Dapat mengklasifikasikan data ke dalam kategori yang berbeda seperti produk dan pelanggan.

Peluncuran DeepSeek AI juga berdampak pada nilai saham beberapa perusahaan teknologi AS akibat pergeseran minat investor.  Saat ini, DeepSeek telah melampaui ChatGPT dan menjadi aplikasi gratis terpopuler di App Store Apple di AS.

Wall Street mengalami penurunan saat pembukaan perdagangan hari Senin seiring meningkatnya popularitas model AI dari China ini.  Indeks Dow Jones dibuka melemah 0,22%, S&P 500 turun 1,61%, dan Nasdaq anjlok 2,64%.

Produsen chip Nvidia mengalami kerugian signifikan dengan kehilangan nilai kapitalisasi pasar hampir US$600 miliar (sekitar Rp 9.733 triliun), mencatatkan penurunan terbesar dalam satu hari dalam sejarah perusahaan tersebut.

Menurut Reuters, DeepSeek menyatakan bahwa mereka menggunakan chip berbiaya rendah dan memerlukan lebih sedikit data, menantang asumsi pasar bahwa permintaan untuk AI akan meningkat di seluruh rantai pasokan dari produsen chip hingga pusat data.

"Kemunculan pesaing asing terhadap dominasi AI yang dipimpin AS menimbulkan pertanyaan baru tentang perdagangan serta kebutuhan energi terkait semikonduktor," ungkap Robert Savage, kepala strategi dan wawasan pasar di BNY.

Sementara itu Sam Altman, CEO OpenAI, mengakui kehebatan DeepSeek.  Ia berjanji bahwa industri AS akan mempercepat pengembangan teknologi mereka.

"DeepSeek R1 adalah model yang mengesankan dalam hal apa yang bisa mereka tawarkan dibandingkan harganya," katanya.

"Kami jelas akan menghadirkan model yang jauh lebih baik dan sangat menggembirakan untuk memiliki pesaing baru.  Kami akan merilis beberapa produk." (Red: Ilham, sum : CNBC Indonesia)