![]() |
Photo source: ABC News (momen Donald Trump dan Vladimir Putin berjabat tangan saat Konferensi Pers bersama setelah pertemuan mereka di helsinki, Finlandia pada 16 Juli 2018 lalu.) |
Promediajambi.com,- Presiden AS terpilih Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin berencana mengadakan pembicaraan telepon dalam waktu dekat, baik dalam beberapa hari maupun pekan mendatang. Informasi ini disampaikan Mike Waltz, Penasehat Keamanan Nasional yang ditunjuk Trump, dalam wawancara sebuah stasiun televisi pada minggu, 12 januari 2025.
Belum ada kepastian mengenai waktu pembicaraan tersebut, namun Mike Waltz menyatakan pihaknya sedang mengupayakannya. Dalam wawancara, Waltz menegaskan bahwa Trump memahami langkah merebut kembali wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia tidak realistis, dan banyak pihak mulai mulai menyadari hal tersebut.
Ia juga menyebut bahwa gencatan senjata menjadi langkah awal positif bagi Rusia dan Ukraina untuk mencapai penyelesaian konflik melalui negosiasi. Waltz menegaskan bahwa solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
Menurutnya, gagasan mengusir seluruh warga Rusia dari tanah Ukraina termasuk krimea, tidak realistis dan telah diakui oleh Trump sebagai fakta yang harus diterima dunia. Sebelumnya, pada Juni 2024 Putin mengajukan syarat untuk mengakhiri perang, seperti penarikan pasukan Ukraina dari wilayah yang diklaim Rusia serta pembatalan rencana Ukraina bergabung dengan NATO.
Putin juga mensyaratkan pencabutan sanksi terhadap Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai. Namun, setelah pasukan Ukraina menyerang wilayah kursk pada Agustus, putin menyatakan bahwa negosiasi menjadi hal yang mustahil. Meski begitu, Yuri Ushakov, Penasihat Kremlin menjelaskan bahwa usulan perdamaian Rusia masih berlaku meskipun Rusia saat ini enggan bernegosiasi dengan Ukraina. (Red. Tazky, Sum : suarasurabaya.net)
0 Comments