promediajambi.com

promediajambi.com,-Provinsi Jambi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung merespons laporan warga terkait banjir yang diduga berasal dari proyek Jambi Bisnis Center (JBC) di Kota Jambi. Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, PUPR menerjunkan tim dari bidang sumber daya air guna melakukan pengecekan langsung di lapangan.

Menurut Kepala Dinas PUPR Jambi, Muzakir, tim telah melakukan pemeriksaan terhadap kolam retensi yang dibangun oleh pihak JBC. Dari hasil pemantauan, kolam tersebut sudah dikerjakan sesuai permintaan, namun masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, PUPR akan memastikan lebih lanjut agar kolam retensi dapat berfungsi dengan optimal dalam mengendalikan debit air.

Selain itu, tim PUPR juga melakukan perhitungan terhadap volume debit air yang keluar dari aliran sungai di sekitar proyek JBC. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak pembangunan terhadap lingkungan dan menentukan langkah penanganan yang diperlukan guna mencegah banjir di wilayah terdampak.

Tak hanya memeriksa kondisi sungai dan kolam retensi, tim PUPR juga mendatangi rumah-rumah warga yang terdampak banjir. Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, banjir yang melanda kawasan tersebut bukan hanya berasal dari aliran sungai di sekitar JBC, tetapi juga dari arah bangunan Mall Jamtos yang berdekatan dengan permukiman warga.

Atas dasar temuan tersebut, Dinas PUPR telah memanggil pihak pengelola JBC untuk segera menyempurnakan kolam retensi yang telah dibangun. PUPR menegaskan bahwa pengerjaan tersebut harus sesuai dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang telah dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi.

Banjir yang terjadi di kawasan RT 11, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura ini menimbulkan keresahan warga. Mereka mengungkapkan bahwa sebelumnya daerah mereka jarang mengalami banjir, namun setelah adanya pembangunan JBC, wilayah mereka justru sering tergenang air, terutama saat hujan deras.

Dalam sepekan terakhir, banjir telah terjadi hingga lima kali akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi warga, karena sebelum adanya proyek tersebut, banjir tidak pernah terjadi sesering ini. Oleh sebab itu, warga berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah konkret guna mengatasi permasalahan ini.